JAKARTA, KOMPAS.com - Berita selama ini yang menyebutkan ribuan kembang api yang meledak di kawasan Bisnis Pluit, Jakarta Utara, pada Selasa (10/8/2010) lalu rupanya tidak hanya dimiliki PT Toyindo Perkasa. Tetapi sebuah perusahaan operator kembang api yang berkantor di Taman Duta, Depok yang memiliki sebagian besar kembang api tersebut.
"Katanya memang ada beberapa punya Toyindo. Tapi kembang api itu punya kita sebenarnya. Karena nggak pernah dipakai akhirnya kita putusin buat dimusnahin aja daripada bikin malu klien karena sudah kadaluarsa," ujar penanggung jawab operasional operator kembang api berinisial NF, Jhony B, Rabu (10/8/2010), di RSCM, Jakarta.
Jhony enggan memberitahukan nama kantor tempat ia bekerja. "Janganlah, nanti saja sama bos saya. Yang penting ini (perawatan korban) selesai dulu," ujarnya kepada Kompas.com sambil meminta merahasiakan nama perusahaan berinisial NF tersebut.
Ia mengaku NF bergerak di bidang operator kembang api pada panggung Indoor dan Outdoor. Namun, untuk mendapatkan kembang api itulah NF membeli kepada PT Toyindo Perkasa, perusahaan importir kembang api.
Pemusnahan kembang api milik NF tersebut direncanakan sudah sejak lama dan telah mendapat persetujuan pihak Polda Metro Jaya. Izin Polda ini dikeluarkan karena produk yang dimiliki perusahaan tersebut termasuk dalam kategori bahan peledak.
Pemusnahan ternyata tak berlangsung mulus, pada Selasa (10/8/2010), 3.171 kembang api tiba-tiba meledak dan membakar mobil pengangkutnya. Sebanyak empat orang staff operator kembang api NF mengalami luka bakar. Sementara satu orang yang merupakan pemilik empang, tempat akan dimusnahkannya kembang api, juga mengalami luka bakar.
0 komentar:
Post a Comment