ADIKKU SAYANG , ADIKKU MALANG

Friday, December 3, 2010


-->

Sumber : KITA at G2
Aku hanya dua bersaudara di Rumah . Adikku perempuan , baru kelas 1 smp , sementara aku sudah kelas 2 sma . Ada dua orang gadis di Rumah , suasana menjadi riuh. Karenan tiap hari kerja kami hanya bertengkar , saling rebut omong dan mau menang sendiri . Ibu dan ayah tidak bias melerai kami lagi , selain hanya geleng geleng kepala atau malah mengomel .
Adikku bongsor . Tinggi dan besarnya sama dengan aku , meski kami beda lima tahun , tapi kami bagai dua sahabat baya . MMMmmm … Sahabat !? . Mungkin tepatnya musuh ! Kami selalu bertengkar kok . Adikku itu memang menyebalkan ! kolokan banget . Apa pa maunya menang sendiri . Contohnya nih , kalau aku punya komik baru pasti dia harus pinjma dan membacanya lebih dulu . kalau aku baru saja beli tas lucu , dia juga harus ikut menggunakanya ! RESE ! Harusnya kan dia nabung sendiri supaya bias beli komik dan tas seperti aku ,! Atau dia akan merengek rengek minta uang jajanku di berikan untuk dia , karena jatah jajanya sudah di pakai untuk beli coklat ! Adiku memang doyan makan , makanya badanya bongsor .
Suatu hari , ada yang berbeda dari adikku . Hari itu dia nampak lebih diam . Suara nyaringnya yang bak kaleng pecah Cuma terdengar sesekali . Itu aku dapati hingga hari keempat. Aku heran juga , tapi girang bukan main , Syukurlah adikku mulai berubah , menjadi cewek kalem . Tapi Di hari kelima , wajahnya pucat . Mamma membawanya ke dokter untuk di periksa . Ternyata adikku mengidap kelainan jantung . Dia harus dirawat di Rumah sakit .
Sejak itu adikku sering keluar masuk Rumah sakit . Tubuhnya kian kurus , aku kasian sekali melihatnya . Aku berusaha menjaga adikku setelah pulang sekolah . Merawat dan menghiburnya .tak terasa semua sudah berjalan selama dua tahun ,
Kini adikku telah tiada . Segala kecerewetanya , kolokanya , mau menang sendirinya .. tetap lekat di hatiku . Amat lekat dan aku sangat merindukanya .
(Virly,Sukamantri)

0 komentar:

Post a Comment

 
 
 

Downloads

tips n trick

Myth